kuliah kerja nyata tileng, dagangan, madiun
tileng, dagangan, madiun
beberapa waktu lalu saya dan teman saya berkunjung ke daerah madiun
tepatnya desa tileng. desa yang masih penuh dengan konsep tradisional
dan penuh dengan sifat saling menyapa meskipun ada beberapa pendatang
yang belum diketahui asal asulnya pendatang tersebut.pengalaman
pertama yang saya alami ketika observasi ke lokasi tersebut adalah
keadaan cuaca yang masih sangat segar. namun tentu kenikmatana
tersebut tidak lepas dari kekurangan yang bisa dibilang lumayan banyak
yaitu, kawasan yang berada di perbukitan gunung, yang berpotensi
dapat menimbulkan longsor dan lain sebagainya, namun setajam mata
saya melihat, sudah terdapat perbaikan yang signifikan sebagai
antisipasi kejadian tersebut tidak terulang kembali. alat
transportasi yang dipakai dapat menggunakan mobil, namun jalan yang
disediakan sangatlah bersesakan atau bisa dibilang pas dengan ukuran
mobil yang masuk, sehingga berhimpitan dengan pengendara lain bila
berpapasan. namun tidak semua lintasan dapat di lewati oleh kendaraan
roda empat, karena aksesnya pun akan semakin menyemput dan memaksa
kendaraan tersebut untuk menurunkan penumpak dan berjalan kaki. untuk
tempat persekolahan disana tidak terdapat sekolah, baik SD atau
sebagainya. para warga yang bersekolah harus naik turun menuju desa
mendag, yang berlokasi sekitar 4KM dari Tileng.itupun hanya 1 dan
termasuk satu satunya sekolah yang ada di wilayah Tileng. inilah lokasi tileng yang notabene masih di dominisi
oleh banyaknya hutan dan masih asri.
KKN yang pernah diselenggarakan disana membuat program
pembenahan sarana MCK di masjid. ke depan KKN angkatan 2008 akan
membuat program bersama kampung terang yang akan membawa kampung
sekitar menuju pencerahan, karena seperti pengalaman yang pernah
kami kunjungi desa tersebut jika memasuki malam, akan sangat gelam
sekali.oleh karena itu menjadi program utama kelompok yang akan datang
ke Tileng untuk menuju masyarakat yang tidak khawatir dengan gelapnya
jika malam menjelang.
beberapa waktu lalu saya dan teman saya berkunjung ke daerah madiun
tepatnya desa tileng. desa yang masih penuh dengan konsep tradisional
dan penuh dengan sifat saling menyapa meskipun ada beberapa pendatang
yang belum diketahui asal asulnya pendatang tersebut.pengalaman
pertama yang saya alami ketika observasi ke lokasi tersebut adalah
keadaan cuaca yang masih sangat segar. namun tentu kenikmatana
tersebut tidak lepas dari kekurangan yang bisa dibilang lumayan banyak
yaitu, kawasan yang berada di perbukitan gunung, yang berpotensi
dapat menimbulkan longsor dan lain sebagainya, namun setajam mata
saya melihat, sudah terdapat perbaikan yang signifikan sebagai
antisipasi kejadian tersebut tidak terulang kembali. alat
transportasi yang dipakai dapat menggunakan mobil, namun jalan yang
disediakan sangatlah bersesakan atau bisa dibilang pas dengan ukuran
mobil yang masuk, sehingga berhimpitan dengan pengendara lain bila
berpapasan. namun tidak semua lintasan dapat di lewati oleh kendaraan
roda empat, karena aksesnya pun akan semakin menyemput dan memaksa
kendaraan tersebut untuk menurunkan penumpak dan berjalan kaki. untuk
tempat persekolahan disana tidak terdapat sekolah, baik SD atau
sebagainya. para warga yang bersekolah harus naik turun menuju desa
mendag, yang berlokasi sekitar 4KM dari Tileng.itupun hanya 1 dan
termasuk satu satunya sekolah yang ada di wilayah Tileng. inilah lokasi tileng yang notabene masih di dominisi
oleh banyaknya hutan dan masih asri.
KKN yang pernah diselenggarakan disana membuat program
pembenahan sarana MCK di masjid. ke depan KKN angkatan 2008 akan
membuat program bersama kampung terang yang akan membawa kampung
sekitar menuju pencerahan, karena seperti pengalaman yang pernah
kami kunjungi desa tersebut jika memasuki malam, akan sangat gelam
sekali.oleh karena itu menjadi program utama kelompok yang akan datang
ke Tileng untuk menuju masyarakat yang tidak khawatir dengan gelapnya
jika malam menjelang.
kamu seakan-akan lebihh khusus menjelaskan ttg dusun pokolimonya bukan kondisi tileng keseluruhan...
ReplyDelete